Kasih-Nya Sungguh Manis Lebih Manis :)

Haiiii,

   Gimana kabar kalian yang membaca blog Mari ini? Kiranya sehat dan semangat terus yaa :)
Kali ini Mari memiliki sedikit catatan penting untuk ku tuliskan diblog ku ini. Yaa, ku rasa ini akan jadi momen yang indah saat aku mengenangnya nanti. Suatu hal yang menguatkan ku dan mengajarkan aku banyak sekali pembelajaran, terutama tentang kepercayaan/saling percaya.

   Beberapa waktu lalu, aku kembali senang dan bersemangat menjalankan tugas dan tanggungjawab ku sebagai pekerja. Yaa, pekerjaanku kali ini membuat hati dan pikiranku bahagia. Pekerjaan perkantoran dan bar. Yaa, beberapa waktu lalu aku menjadi dua hal itu, senin hingga jumat ku bekerja di kantor lalu sabtu ku bekerja di balik bar. Dua kegiatan yang cukup ku suka dan menyenangkan hati ku.

   Ketika waktu kian hari kian berlalu, aku mencoba fokus pada satu hal. Ya, aku harus memutuskan disatu titik, tidak lagi menjalankan keduanya. Harus memilih salah satu dari kedua hal itu. Akhirnya pilihanku jatuh kepada pekerjaan kantor. Ya, aku nyaman dan penuh rasa bersyukur ada didalamnya. Lalu, pekerjaan dibalik bar itu gimana? Yaa, ku lepaskan dengan tersenyum bangga. Yaa, aku bangga rasa ku dibalik bar ternyata tidak hilang dan rasa itu disukai orang. Yaa, kembali lagi pekerjaan dibalik bar itu bukan punya ku, aku hanya membantu mewujudkannya.

   Dua bulan berlalu, ku mulai paham. Awalnya rasa ingin membantu sesama harus dibalaskan dengan penuh perhitungan. Rasa ingin menolong dibalaskan dengan angka yang menggambarkan ketidakpuasan akan pertolonganku di awal. Lalu, apa yang ku rasakan? Kecewa? Sedih? Kuatir? Semua rasa itu bercampur aduk. Semua angan hancur tetiba. Ketika kecewa dan sedih ini ku utarakan ke Sang Pencipta, membuatku lega. Menangis menjadi hal alami untuk menggambarkan rasa sedih dan kuatirku. Jelas, semua yang dibayangkan runtuh dengan perhitungan ini dan itu. Setelah ku datang pada-Nya malam hari, paginya ku memberanikan diri untuk bercerita pada Abangku.

   Ku ceritakan semuanya juga padanya, respon dia yang natural membuatku semakin kuat dan yakin bahwa Tuhan turut hadir memberi semangat dan pertolongan. Pertolongan yang memberi kesegaran, pertolongan yang tak berkesudahan, pertolongan yang tak pernah terlambat selalu tepat. Yaa, semua ku rasakan di pagi ini. Saat kekuatiran akan uang untuk menjalankan hari-hari, Dia sediakan semua yang Mari butuhkan. Ternyata benar, uang hanyalah alat. Uang tidak akan membuat sukacita yang luarbiasa. Mari belajar, belajar untuk bersyukur pada-Nya dalam segala kondisi.

   Kondisi yang awalnya Mari ingin membantu sesama mewujudkan mimpi membuat kedai kopi, dengan dibayar sesuai kebijakan yang pemilik. Namun sampai akhirnya penuh perhitungan dan sedikit kecewa, jujur aku sedikit kaget dan sedih. Ketika ketulusan menerima balasan yang tidak sesuai aku jadi belajar. Hanya Tuhan yang tidak pernah mengecewakan. Hanya Dia yang memberi kekuatan serta penghiburan bagiku. Hanya Tuhan Yesus Kristus, yaa hanya Dia yang memberikan sukacita lewat sekitar ku.

   Sungguh cara unik-Nya membuatku terkagum dan percaya Tuhan baik banget dengan ku. Lewat Abangku tadi pagi (jam 06:23 WIB) mengirimkan lagu rohani Nikita-Kasih Yesus memberi penguatan dan semangat baru bagiku. Moodku berubah saat mendengarkan lagu itu, setiap liriknya ku renungi dan ku coba pahami. Benar, "Kasih Yesus Sungguh Didalam Hidup Ku Ini. Sungguh Manis Lebih Manis Hidup Bersama Yesus. Yesus Nama Yesus Pujilah Dia. Kasih-Nya Kepada Saya Sampai Selama-lamanya".

   Jujur, sebagai pribadi yang dewasa terkadang tak sanggup menjalani kehidupan tanpa Dia. Semua terasa hampa, kuatir yang berlebih, takut, kecewa dan sedih yang mendalam terkadang. Tuhan Yesus tidak pernah menjanjikan yang enak-enak terus. Lewat semua rasa sedih itu, aku belajar bahwa hidupku tanpa Dia kosong. Aku butuh Dia menuntun jalanku. Sang Pencipta dan sumber sukacita yang mendalam. Terima kasih banyak Tuhan, Mari bersyukur dan bersukacita. Terima kasih untuk keluarga yang selalu ada dalam segala kondisi Mari. Mari bersemangat dan siap berjalan terus bersama-Nya.


-Mariana Silalahi-

Komentar

Postingan Populer