Cerita Dimalam Berganti Usia :)
Haiii...
Terasa tak ingin berhenti untuk menuangkan apapun yang dirasa serta dipikirkan dalam kata. Serasa banyak hal yang ingin dituangkan dalamnya, dan yaaa. Izinkan ku kembali sekedar menuliskan kata demi kata untuk sekedar menyalurkan apa yang ku rasa dalam hati dan pikiran. Selanjutnya terserah pada kawan-kawan ingin melihat sejenak, atau mungkin memang ingin dibaca hingga akhir untuk sekedar mengetahui apa makna dibalik tulisanku ini. (:
Sebelum ku mulai, izinkan ku berterima kasih terlebih dahulu ketika kamu atau bahkan kalian bersedia membacanya hingga akhir dan memahami makna dari tulisan Mari si penulis amatir ini :)
Waaahhh, tak terasa 26 tahun akan berganti usia menjadi 27 tahun dan sungguh tak muda lagi serta tak mudah pula untuk dirasa hahaha (curcol ya, Ri!). Makin banyak angkanya so pasti makin tua ya hehehe, padahal kayaknya baru 10 tahun lalu usiaku 17 tahun hehehehe. Usia saat ini semakin besar harapan/ekspektasi orang terhadap si penulis amatir ini hihihiii. "Harusnya umur segini ini .... itu .... harusnya dan harusnyaaalah terus.....", ujar mereka tiap kali mengetahui usiaku tak muda belia lagi. Tapi itulah seni kehidupan, selalu banyak hal dipelajari dan pastinya berharga. Berproses yaa, Ri... (:
Kian bertambah usia kian sadar, bahwa mimpi/cita-cita harus beradaptasi dengan realita yang ada hahaeee, buat aku pribadi yaa. Iyaah, si penulis amatir ini sadar diri kok hahaha. Sudah terbiasa bahkan dari kecil dibentuk oleh keadaan dan didikan Mama untuk sadar diri (tau diri kata kasarnya) karna ini dan itu hehehe. Tak pernah ku sesali hal itu, malah aku bersyukur akan hal baik itu. Kalau tidak melalui hal itu mungkin akan beda ceritanya hehehe. Jadi kalau aku buat singkatnya, aku mau bersyukur untuk banyak hal yang boleh ku rasakan, lalui dan pelajari. Siapa lagi kalau bukan DIA yang memberi segala sesuatunya itu.
Cerita kehidupan terus berjalan yaa, terima kasih diriku terus kuat dan terus semangat berproses. Iyaaah paham kok kadang ada rasa ingin menyerah dan sulit untuk melangkah. Tak apa sesekali sesak didalam dada karna banyak tak sesuai dengan apa yang diharap. Tak apa pandangan rendah terhadap ini dan itu terus ada karna ini dan itu pula. Tak apa, sungguh tak apa...
Sekarang semangat terus yuk untuk berproses bersama-Nya dan sabar dalam segala kondisi. Percaya yaa semua dapat dilalui dengan yakin bahwa jalan tak selalu berat. Dapat dijadikan contoh kalau Mari lagi mendaki gunung. Tidak selalu jalan yang gersang yang dilalui, pasti ada jalan dilalui dengan rimbunnya pepohonan hijau dan teduhnya suara alam, medan pendakian yang landai maupun terjal, atau bahkan aliran air yang membuat kesejukan. Pendakian itu bukan perihal sampai puncak yang jadi tujuan utama, melainkan proses berjalan dan mengenali diri saat berada di alam. Jadi yuk semangat menjalani, menikmati dan mengenali segala proses kehidupan yang boleh DIA izinkan terus terjadi didalam Mari.
Semangat kawan untuk kita semua, apapun yang sedang dirasa atau dilalui. Kita tak pernah sendirian. Karna sejauh apapun kita melangkah, sedalam apapun kita terpuruk, setinggi apapun impian kita. Percayalah DIA turut serta dalam segala situasi dan kondisi kehidup kita. Sebab DIA tak pernah jauh dari kita. Malah sering kali kita yang menjauhkan diri dari-Nya. Jadi jangan menyerah ya kita semua. Datanglah dan berpengharapan hanya kepada-Nya, karna tak ada hal yang tersulit sekalipun yang tak yang dapat dilalui. Sebab DIA mengasihi dan menyertai kita. Amin :)💚
Salam kasih dari M24💚 (si penulis amatir)
-24/05/2022 dini hari (00.17 WIB)
Komentar
Posting Komentar