19 Tahun Lalu
Haiiii....
Tetiba rindu rasanya aku ingin menulis diblog ku ini. Jadi selamat membaca tulisanku yang kadang-kadang aneh alurnya ini hehehe.
Yeah, hari ini tanggal 08 September 2021 tetap 19 tahun lalu tanggal 08 September 2002, ayah/bapak ku pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Hari itu usiaku masih 7 tahun dan duduk dibangku sekolah kelas 2 SD. Masih kurang paham arti mendalam meninggal itu apa. Yang masih terus teringat dipikiranku ialah, bapak tertidur lelap namun orang sekitarku menangis tak henti dan terus memeluk serta mengusap kepalaku. Yaaa, waktu itu seingatku aku ikut nangis awal-awal karna melihat Mama ku yang menangis tak henti sambil menggendong adik ku (Ayub Immanuel) yang saat itu masih 2 bulan usianya.
Saat berada dimomen itu, rasanya hingga saat ini masih tak menyangka. Merasa kehilangan sosok ayah/bapak diusia anak-anak, banyak hal yang kadang membuatku iri dengan kawan-kawanku yang masih ada ayah/bapaknya ditengah mereka. Apalagi momen masih anak-anak dulu. Aduuuhhh, jadi mau nangis kalau ingat itu. Iyaaa, tapi itulah kehidupan. Selalu jadi wadah kita semua untuk belajar dan bertumbuh.
Jika ditanya, bagaimana perasaan Mari saat ini? 19 tahun sudah berlalu dan bagaimana perasaan Mari? Kalau aku boleh jawab, perasaan ku saat ini normal-normal aja sih. Apa mungkin saat bapak ku tiada diusiaku yang masih kecil. Jadi seiring berjalannya waktu sudah terbiasa dan bersyukur dengan keadaanku sekarang. Hanya terkadang aku rindu sama sosok bapak, mungkin kalau dia ada aku bakal banyak ngobrol dan dia mulai bertanya, "kapan kamu pemberkatan, Ri? Yang mana pacarmu, Ri? Ngga pernah dibawa ke rumah pacarmu itu?!". Hehehehe, itu menurutku saja yaaa :)
Memaknai 19 tahun ini, aku belajar banyak banget. Belajar untuk terus berproses dan terus ingin bertumbuh didalam-Nya. Karna aku percaya, semua dapat aku serta keluarga lalui karna pertolongan kasih-Nya. Bukan karna kuat dan hebatnya kami. Kami terbatas ruang dan waktu, hanya DIA lah yang tak terbatas ruang dan waktu. Cinta kasih-Nya terus menuntun ku untuk semangat bertumbuh dan bersyukur. Ternyata hal yang dulu ku takuti dapat dilalui dengan baik karna pertolongan-Nya. DIA memberikan pertolongan tepat, sesuai waktu dan rencana-Nya saja.
Sekarang, aku pribadi kian dewasa kian paham bahwa banyak hal yang tak dapat kita (manusia) jangkau, jangan paksakan itu. Biarlah itu terjadi dan percaya penuh dengan kuat kuasa-Nya. DIA mengizinkan sesuatu terjadi pasti ada maksud baik bagi kita. Dan aku mau bertekun didalam-Nya. Sama 19 tahun bapak Binsar Surya Silalahi tiada, mungkin hal yang ku doakan ialah ketika DIA pertemukan ku dengan yang terbaik dari-Nya, aku ingin dengan orang itu ke makam bapak untuk nyekar hehehehe.
Iyaaapp, semangat terus yaa Mari. Mari pasti bisa dan semangat terus bertumbuh didalam-Nya. Terima kasih pembaca terus setia membaca catatan kecilku ini. Memang hampir tulisanku diblog ini bertemakan "random story" dan kebanyakan kegalauan dari aku pribadi hehehehe. Tak apalah yaa, yang penting hati senang melakukan hal yang baik dan siapa tahu tulisanku ini dapat berdampak baik buat pembaca, untuk jujur dengan diri sendiri dan terkhusus pada Sang Pencipta. 💚
Love, Mariana :)
Komentar
Posting Komentar