Yuk Nulis lagi Yuk! :)
Haiiii.... (v,v)
Apa kabar nih semua? Mari berharap kita semua dalam keadaan sehat-sehat yaa. Aminnn :) Nah, biasa nih tetiba rindu nulis hal-hal random dalam pikiran dan hati ini he-he-he. Biasalah, namanya juga Mari. Pasti ada aja stok cerita yang dituliskan. Baiklah, daripada pembukaannya panjang kali lebar, marilah kita mulai tulisan random ini. Selamat membaca ceritaku ini yaaa :D
Mari mulai dari perasaan yang belum lama ku rasakan. Sejujurnya belum lama aku ngerasa toxic sama diri sendiri. Keknya udah terlalu dalam dan terlampau rutin nge-rasa toxic sama diri sendiri. Pertama, aku kadang mikir keknya orang lain yang blablablaaaa..... Didalam pikiranku bahwa perasaan ini timbul karena orang lain. Terus cari cara biar pikiran agak enak dengan menyalahkan diri ini. Sungguh pikiran yang tidak baik yaa, aneeehhhh! Iyaaahh tau kok aneh, namanya juga Mari. Kalau engga aneh ada yang kurang gitu. Selanjutnya aku kian hari kian mikir, kok sepertinya ada yang salah nih dengan diriku ini. Udah terlalu sering menyalahkan diri ini dan overthinking yang sulit dikontrol dengan keadaan yang ada. Yaa, selalu mikir orang lain tak mengerti Mari dan lain-lain. Semua hal itu bukan hanya perihal percintaan yaa, banyak hal pokoknya.
Overthinking ku ini sulit untuk hilang kalau aku terus beri ruang untuk hal itu tumbuh dan berkembang. Jadi, aku mencoba makin peka dengan diri ini jikalau sudah tidak baik dalam berpikir dalam menjadi proses kehidupan ini. Mungkin karna aku anaknya sering banget nge-review tentang apa aja yang sudah ku lalui dan yang sedang berjalan, dan sering banget bilang "kok bisa sih, Ri?! Asli aneh banget-banget lu, Ri! Iyaaah, pokoknya terlalu berlebihan dalam berpikir yang akhirnya mencelakan diriku sendiri.Lalu, sekarang bagaimana caranya Mari menghadapinya? Sudah amankah saat ini, Ri? Yaaa, saat ini Mari masih dalam berproses untuk terus berdamai dengan diri ini. Mencoba memecahkan permasalahan yang diri ini hadapi, dan mencoba melihat semuanya ini sebagai wadah aku belajar. Belajar untuk makin bersyukur, mencintai diri ini dan semakin semangat dalam menjalani proses kehidupan ini. Sulit yaa, Ri? Iyaaah nih, lumayan deh. Namun dari sekian banyak keluhan atas pikiranku yang sungguh berlebihan ini aku makin belajar untuk semakin dan berserah pada-Nya. Maka dari itu, salah satu caraku untuk memulihkan kondisi hati dan pikiran ini dengan cara melakukan waktu teduh dan menulis. Aku ngerasa plong aja gitu jika sudah melakukan dua hal ini. Seperti mendapatkan penguatan dan semangat baru untuk menjalani proses ini.
Jadi, hal apa yang dapat diambil bagi para pembaca blog ku ini? Hmmm, kalau menurut ku pribadi ada beberapa yang dapat diambil. Pertama, jangan menolak proses yang harus kita lewati. Jalani aja proses itu, entah pendewasaan diri, penguatan karakter dan lain sebagainya itu. Dan kita harus punya satu atau beberapa kegiatan yang membuat kita semakin kuat jika telah melakukan hal itu. Kita bisa secara puas dan jujur untuk mengekspresikan diri kita dengan kegiatan itu, entah dengan menagis, marah, dll itu. Intinya jadikan kegiatan itu sebagai wadah untuk diriku ini untuk mengontrol diri. Yang terpenting setelah itu kita kembali dengan semangat dan penguatan baru untuk berjalan kembali dengan proses kehidupan kita ini. Terpenting jangan lupa untuk bersyukur sama DIA yang baik banget sama kita. Sang Pemberi nafas kehidupan. Itu sudaahhh :)
Jujur semakin dewasa semakin aku ngerasa kok blablablaaa, tapi aku terus teringat bahwa "DIA mengasihi Mari. DIA baik sama Mari. DIA peduli sama Mari dan DIA menyertai tiap langkah kehidupan Mari". Jadi kalau aku sedang datang ladek jelek dan anehnya, entah kenapa nurani ini terasa berbisik, "Ayoo, Ri. Mari bisa melalui semua ini. Mari bisa karna DIA tidak pernah meningglakan Mari! Ayooo, semangaattt Mari". Semangat juga untuk teman-teman semua, kiranya kita semua dapat melalui setiap permasalah dalam diri kita masing-masing. Kita dapat kembali bangkit dan berjuang kembali untuk berproses dalam kehidupan ini.
Semangat!
-Mariana
Komentar
Posting Komentar