Terlintas dalam Pikir dan Hati

Hai, kembali pikiran dan hati ini ingin menuliskan sesuatu.
Yeay, selamat menikmati tulisanku :)

Dalam beberapa waktu terakhir ini, aku merasa hatiku seperti berbunga-bunga. Padahal sih biasa saja harusnya. Orang dulu pernah dicie-ciein sama dia. Entah mengapa perasaan ini ada saat aku berkesempatan berbicara dan menatap matanya. Satu hal, dia handal memainkan piano. Itulah tipeku, ku suka sekali lelaki yang handal memainkan alat musik, asliiii. Dia bukan hanya pintar memainkan alat musik, dia juga memiliki pola pikir yang kurasa sama dengan permainan piano nya. Dia pintar dalam akademis. Ya ampunnn dah, kenapa paket lengkap banget sih kamu. Bikin kesel tapi demen, gimana dong? :(

Sejujurnya, beberapa tahun lalu biasa aja kalau liat dia. Bener-bener sebiasa itu loh. Tapi kenapa sekarang beda ya? Entahlah, aneh nih perasaan ha-ha-ha. Dulu itu dia sering ngobrol sama ku, ngobrol dari hal simple sampai rumit yang akhirnya aku tak bisa imbangi, dan kurasa dia mengerti kalau aku mulai tak paham arah obrolan kami kala itu. Seiring berjalannya waktu, kami sering memulainya dengan bercandaan saat bertemu dan bersama dibeberapa kesempatan. Nah, dari hal itulah membuat kedekatan kamu seketika runtuh. Aku kesal dan tak suka dengan candaan yang dia lontarkan padaku.

Konyol yaa, bercandaan muncul kesal. Kesal muncul rasa ingin menjauh dan akhirnya kami sempat menjauhkan diri. Aku lupa karna apa sampai akhirnya kami ngobrol kembali. Tapi intinya aku pernah kesal lah dengan candaan ini, dia minta maaf sih. Tapi ya udah, tak pernah sedekat itu kami. Kaku seperti awal bertemu. Seadanya saja ketika menyapa. Sedih asli.

Namun, ada satu momen yang sampai saat ini aku tak bisa lupakan. Sabtu kala itu ketika ada kesempatan rutin yang ada, dia ada dan aku baru selesai acara pernikahan juga adat tulangku. Aku tak berpikir dia datang dan bertemu dikesempatan rutin itu. Nah, dia ada dong ha-ha-ha. Ternyata belum dimulai, jadi aku belum telatlah ya. Semua masih menunggu dengan santai diluar. Melihat ku datang, ku salamilah semua yang kulihat diluar satu per satu. Pas bagian ku melihat dia dan ku sodorkan tanganku, dia menyambut dengan tangannya dan menggenggam tanganku cukup lama. Bingunglah aku.

Degan kebingungan itu, ku lihatlah matanya dan berkata "bang ngapa dah,lama banget pegangnya. Lepas kali", ucapku kala itu. Dia tidak meresponi ucapanku. Seingatku, dia melepaskan tanganku karna kegitan rutin itu akan mulai dan kebetulan posisi kami ada didepan pintu masuk ruangan. Perasaanku saat itu bingung dan bertanya-tanya. Kenapa ya dia?

Dalam banyak kesempatan yang dilakukan bersama, aku sering tabrakan pandangan dengan nya. Tapi entah apa itu yaa, aku takut salah mengartikannya. Tapi yang ku ingat, dia tertarik pada satu perempuan didekatku karna perempuan ini mengingatkan dia dengan mantan kekasihnya di bangku SMA dulu. Yaa sudah, aku memang dari awal bukan membawa pikiran dan hatiku ke dia. Tapi semuanya berubah saat ini menggenggam tanganku cukup lama itu.

Sebenernya ku mulai suka memandangi dia bukan saat ini menggenggam tanganku, tapi saat dia mulai memainkan permainan pianonya yang indah itu.  Tak kuat aku lihat dan dengarnya. Kagum aku. "Bang kalau kau tau aku suka dan kangum sama kau. Jangan heran ya, bang".


Mariana766HI

Komentar

Postingan Populer