Bahagia dengan Cara Sederhana
Siang dan malam bagai sahabat tak terpisahkan. Ia selalu hadir berdampingan untuk saling melengkapi. Bagai siang dan malam, aku merasakan kebahagian layaknya mereka. Bahagia dengan cara yang sungguh sederhana, melihat mereka tidur pulas menikmati malamnya.
Memikul beban tiap harinya, mereka mengajarkan aku semakin bersyukur hadir ditengah mereka. Mengapa? Itu semua karna mereka mencoba enjoy menjalani hari mereka. Mereka layaknya angin sebelum hujan tiba, datang memberikan kesejukan saat teriknya panas siang hari, sebelum akhirnya ditutup oleh butiran-butiran air yang turun dari langit membahasi bumi.
Mereka tak banyak bicara layaknya cikauan burung pagi hari. Mereka lebih sering berbagi tawa untuk memberi rasa ditengah hambarnya keseharianku. Mereka adalah lelaki yang menghapitku ditengah sebagai anak perempuan. Mereka Abang dan Adik yang membuat ku bersyukur bahkan menimbulkan semangat dalam melangkah.
Saat kepenatan kian hari kian ganas, mereka selalu punya cara unik untuk mengubahnya. Mungkin tulisan ini terlihat lebay atau tak layak untuk dibagikan. Namun, setelah berkompromi dengan pikirku saat ini. Ku siap untuk menampilkan tulisan ini, ku siap berjalan beriringan dengan kata demi kata dalam pikiranku yang rasanya sudah lama telah ku tinggalkan. Ku tinggalkan dia sendiri tak bergerak untuk berkarya dalam pikiran ini sendiri. Seakan acuh tak acuh untuk berkawan. Meninggalkannya sendiri untuk merangkul yang saat ini menggiringku ke penghujung ego yang kian mendominasi. Seperti lidah yang merindukan banyak rasa hinggap didalamnya.
Layaknya mereka berdua tadi, ku ingin tawa itu hadir dalam pikiranku. Ku ingin berkawan kembali dengan kata yang berdiam tetap dipikiranku ini. Sudah siapkah aku? Akan seperti apalagikah aku?
Hmm, entalah. Semua urusan Sang Pencipta. Biarkan Dia yang mendominasi dalam pikiran dan hati ku ini....
Komentar
Posting Komentar